Cara Menenun Songket Tradisional

Songket dibuat dengan penuh keahlian dan kecintaan, setiap helai benang yang dijalin dengan teliti menghasilkan corak yang memikat hati. Sungguh sebuah karya seni yang mampu memikat siapa saja yang melihatnya.

Dalam menghasilkan songket secara tradisional, terdapat teknik menenun yang sangat unik dan dikenal sebagai teknik menyungkit. Proses ini melibatkan penggunaan bilah nibung yang dipasang pada benang loseng yang diletakkan di atas kek tenun. Selain itu, benang karat butang juga digunakan untuk memberikan corak sulaman pada kain yang dihasilkan.

Di masa sekarang ini penenun tak payah lagi mewarna benang, karena kebanyakan dari penenun tak ada masa lagi untuk membuat itu. Di pasaran banyak dijual benang- benang dengan pelbagai warna, jadi mereka membeli benang yang siap sesuai dengan warna yang dikehendaki. Apalagi kalau mewarna benang diperlukan masa yang lama untuk membuat kain.

Sesudah ada benang, maka penenun akan melerai benang dari gulungan cone. Dalam proses ini, penenun mempersiapkan benang yang akan dililit pada pelenting yang terbuat dari buluh kecil yang dipotong pendek. Penenun melepaskan benang dari cone atau gulungan dengan menggunakan alat pemutar yang nyaman dan alat yang dinamakan Darwin.

Kemudian dilakukan proses membuat benang loseng yang sempurna memerlukan proses yang disebut dengan menganik. Proses ini akan meregangkan benang pada alat penenun untuk menentukan panjang kain songket yang diinginkan. Panjang benang loseng ini sangat penting karena akan menentukan jumlah kain yang dapat ditenun. Proses ini biasanya dilakukan dengan tenang untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Benang yang sudah direnggangkan digulung di alat menganik menggunakan sekeping papan loseng.

Saat benang loseng dengan cermat dimasukkan ke dalam gigi suri, langkah selanjutnya adalah melakukan kerja menyapuk. Setiap celah gigi suri harus diisi dengan dua urat benang loseng yang dikaitkan dengan teliti. Tak salah lagi, kerja menyapuk merupakan salah satu proses paling susah dalam penyediaan songket.

Langkah seterusnya adalah Mengarak benang  asing yang digulung dengan penuh teliti. Dalam proses menenun, benang loseng yang diberi nombor genap dan ganjil akan diangkat dan diturunkan secara bergilir-gilir. Ketika itu, Karak akan dijalankan dengan mahir dan tepat. Pada masa yang sama, benang loseng yang bergerak tersebut akan bersilang dengan benang asing (Karak) yang telah dihasilkan sebelum ini.

Dengan penuh kreativiti dan kesabaran, penenun menghasilkan corak yang menakjubkan di atas benang loseng. Menggunakan alat yang dipanggil lidi, mereka menyongketkan benang loseng sebanyak tiga atau lima lapisan sebelum diikat, dengan teknik ikatan butang.

Kemudian dengan menggunakan alat torak yang diisi dengan benang pakan atau benang emas, kain dapat ditenun dengan indahnya. Alat tersebut dilancarkan ke kiri dan kanan di celah-celah benang loseng dengan corak yang telah ditentukan, sehingga kain yang cantik terbentuk. Setelah selesai ditenun, kain akan dipotong mengikut saiz yang diinginkan.

Untuk membuat kain tenunan songket diperlukan:
1. Benang dasar bisa benang cotton, benang sutera, dan benang polyter.
2. Benang hiasan: benang emas, benang kristal, benang perak dan benang metalik warna- warni.

Benang jenis spun polyester semakin popular dikalangan pengguna kerana harganya yang lebih berpatutan berbanding dengan benang sutera atau kapas. Selain itu, benang spunpolyester turut menawarkan pelbagai pilihan warna yang menarik.

 

 

Share:

Leave your thought here

Your email address will not be published.

Chat kami sekarang